Dikutip dari stikesyarsi pontianak menjelaskan bahwa di Yaman karena ada sebuah masalah sanitasi yang buruk penyakit kolera mewabah menelan banyak korban dimana sebagian besar korbannya adalah anak-anak. Tahun lalu per minggunya dilaporkan bisa ada 50 ribu kasus baru, namun kini angka tersebut berhasil dipangkas drastis menjadi 2.500 berkat bantuan teknologi.
Artikel lainnya : 8 Manfaat Nanas Madu untuk Kesehatan, Memperkuat Tulang dan Mencegah Kanker
Sebuah sistem komputer terbaru yang dirancang oleh ilmuwan Inggris mampu memprediksi kemunculan wabah penyakit. Komputer menggunakan data informasi cuaca, kepadatan penduduk, akses air bersih, dan suhu untuk memprediksi di mana wabah kolera paling mungkin muncul dalam rentang waktu sampai satu bulan ke depan.
“Jadi teknologi ini pada dasarnya membuat kita dapat melacak kemunculan wabah di masa depan dan bagaimana meresponnya dengan efektif,” ungkap Profesor Charlotte Watts dari Departemen Pengembangan Internasional Inggris dikutip dari BBC, Selasa (28/8/2018).
Artikel lainnya : Metaverse Disebut Sebagai Kantor Mu di Masa Depan?
Ketika prediksi keluar, informasi tersebut akan digunakan oleh petugas di lapangan untuk segera mengerahkan sumber daya. Langkah-langkah pencegahan seperti pembagian alat-alat kebersihan, tablet klorin, dan edukasi diberikan pada masyarakat.
Dengan demikian angka kasus baru dan jumlah korban kolera di Yaman kini perlahan dapat ditekan.
Kolera sendiri adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi. Cara pencegahannya yaitu dengan menjaga kebersihan dan memasak makanan atau minuman sampai matang. (detikhealth/BBC/Kominfo).
Sumber : stikesyarsi-pontianak
0 Komentar