4 Teknologi Ini Bawa Perubahan Dunia di 2022


Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah populasi terbesar. Indonesia juga diharapkan menjadi salah satu negara dengan kekuatan ekonomi digital terbesar di dunia pada tahun 2025.
 
Pandemi Covid-19 telah mempercepat peralihan layanan digital lebih dari yang diharapkan, mendorong berkembangnya sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi di Indonesia untuk memimpin pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022.
 
Menurut proyeksi Badan Kebijakan Fiskal (BKF), sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengalami pertumbuhan sebanyak 9,8 hingga 10,3 persen pada tahun 2022.
 
Pada tahun mendatang, internet dan teknologi akan lebih berpengaruh daripada saat ini. Teknologi digital secara mendasar telah mengubah tatanan hidup, mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan bahkan mengubah cara kita berinteraksi dengan sesama.
 
“Pada tahun 2021, perekonomian digital mencapai titik tertinggi sepanjang masa meskipun berada di masa pandemi. Ketika perusahaan mempercepat perkembangan digital mereka untuk menjangkau pelanggan, dapat dipastikan bahwa perusahaan dan pelanggan terus mengikuti perkembangan, merasakan pengalaman dengan jenama, melakukan transaksi, dan menghasilkan pendapatan dalam perekonomian digital saat ini,” ucap Surung Sinamo, Country Manager F5 Indonesia.

Berikut adalah rangkuman beberapa prediksi teknologi terbaik untuk tahun 2022 versi F5 Networks:
 
1. Layanan seluler
Google, Temasek, dan Bain & Company baru-baru ini melaporkan bahwa Indonesia merupakan pusat ekonomi digital terbesar di dunia dan memiliki potensi untuk berkembang melalui penggunaan layanan digital.
 
Seiring dengan akselerasi jaringan 5G di negara ini, berbagai peluang bisnis akan muncul, termasuk adopsi digital yang lebih luas dan pengembangan infrastruktur teknologi yang lebih kuat.
 
Kenyamanan layanan seluler dan bangkitnya hiburan, khususnya melalui perangkat seluler, akan mendorong pertumbuhan jaringan 5G lebih cepat.
 
Pada bulan Juni tahun 2021 lalu, Telkomsel telah meluncurkan layanan jaringan 5G komersial pertama kalinya di beberapa kota seperti Balikpapan, Medan dan Surakarta, dan memperluas layanannya ke lima kota lainnya. Perusahaan telekomunikasi lain seperti Indosat Ooredoo juga telah memiliki jaringan 5G di lima kota di Indonesia.
 
Di beberapa lokasi saat ini, jaringan 5G sudah beroperasi selama beberapa bulan dan sebagai hasilnya, layanan seluler akan mulai menjangkau lebih banyak pengguna. Kehadiran telepon seluler/smartphone yang ada di mana-mana telah menjadi salah satu equalizer, yang memampukan layanan yang sebelumnya mustahil dilakukan.
 
Jaringan 5G memiliki banyak manfaat yang diinginkan, termasuk latency yang lebih rendah, sehingga memudahkan sistem untuk bereaksi dengan cepat terhadap perubahan; jangkauan jaringan yang lebih kuat (terutama di dalam ruangan); dan peningkatan throughput (yang akan membuat sinyal streaming akan semakin andal).
 
Dalam waktu dekat, jaringan 5G di Indonesia akan menjadi daya pemulihan ekonomi, membuka jalan untuk memberdayakan usaha kecil dan menengah, mendidik talenta digital, dan memungkinkan perkembangan smart city.
 
2. Keamanan E-commerce
Transaksi digital dan e-commerce akan mengalami lonjakan besar, berkat kenyamanan, keamanan, dan fleksibilitas yang ditawarkan di tengah Covid-19.
 
Saat ini terdapat lebih banyak peluang bagi konsumen untuk melakukan pembelian melalui perangkat mereka, dan hal ini diprediksi dapat mendorong transaksi digital di Indonesia mencapai USD37 miliar pada tahun 2022.
 
Makin banyak masyarakat yang sudah menggunakan pembayaran digital secara rutin, terutama dengan maraknya program Buy Now, Pay Later (BNPL), yang memunculkan kebutuhan akan keamanan transaksi secara daring.
 
Dengan demikian, bank pun akan meningkatkan fokus mereka pada keamanan e-commerce untuk meminimalisir hacker dan penjahat dunia maya.
 
3. AI dan Cloud Computing
Kombinasi jaringan 5G dan AI juga akan berperan dalam mengubah cara hidup dan cara kerja masyarakat Indonesia. Salah satu dampak yang paling signifikan akan terjadi di bidang pengembangan perangkat lunak.
 
Di tahun 2022, pengembangan perangkat lunak yang didukung AI akan dilakukan, sehingga terdapat pergantian tenaga manusia dengan tenaga mesin secara otomatis. Pergeseran ini akan menghasilkan produk perangkat lunak yang lebih cepat, lebih baik, dan dapat diandalkan.
 
Di dunia bisnis, penyimpanan daring cloud akan terus berkembang melalui solusi khusus. Solusi ini akan memungkinkan cloud menjadi solusi transformasi gudang, restoran, toko ritel, dan masih banyak lagi.
 
Mereka akan menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk memanfaatkan teknologi terbaru seperti augmented reality (AR), virtual reality (VR), dan machine learning (ML).
 
“Dengan munculnya teknologi, perusahaan lebih rentan terhadap pembobolan keamanan. Alat, keahlian, proses Teknologi Informasi, dan kemampuan analitik mereka perlu ditingkatkan melalui penggunaan AI dan manajemen cloud,” tambah Surung.
 
Cloud computing juga akan memainkan peranan besar dalam membantu semua data yang tersedia dari perangkat digital yang jumlahnya terus bertambah untuk menjadi lebih mudah dipahami. Di sinilah edge computing berperan.
 
Edge computing terjadi secara lokal dan bukan pada server jarak jauh. Sebaliknya, edge computing memproses data dari asalnya. Semua pemrosesan dilakukan sebelum data melewati jaringan untuk kembali ke level cloud.
 
4. Kripto dan NFT
Cryptocurrency dan non-fungible tokens (NFT) akan terus tumbuh menjadi lebih populer. Aset digital ini berpotensi merubah bisnis dan ekonomi tradisional. Di tahun 2022, kita dapat berharap untuk melihat penggunaan teknologi ini secara lebih luas ketika bisnis dan individu mulai mengeksplorasi kemampuan mereka.
 
NFT telah menarik perhatian seniman dan kolektor Indonesia. Dalam sebuah langkah yang menandai revolusi berbasis blockchain untuk domain seni dan budaya lokal, bursa cryptocurrency Indonesia seperti Tokocrypto telah menciptakan TokoMall, pasar token NFT multi-kategori pertama di Indonesia.
 
Masyarakat Indonesia telah meningkatkan pengeluaran dan frekuensi penggunaan ekonomi internet, dan perubahan ini diperkirakan akan menjadi permanen. Berdasarkan Riset Google di Indonesia, 80 persen pengguna internet setidaknya pernah melakukan satu kali pembelian daring.
 
Sembari memasuki dekade digital, pemanfaatan kemampuan teknologi ini untuk keuntungan kita sama pentingnya dengan seperti pemanfaatan AI dan keamanan digital.
 
Lebih dari dua tahun sejak pandemi dimulai, penggunaan layanan digital tetap kuat dan diproyeksikan akan terus tangguh dengan layanan seluler, artificial intelligence dan cloud, serta cryptocurrency dan NFT.

Posting Komentar

0 Komentar