Sektor yang diprediksi memberikan peran penting pada kinerja ekonomi pada tahun-tahun mendatang adalah sektor jasa yang mengadopsi teknologi tinggi, seperti sektor informasi dan komunikasi, jasa keuangan, serta sebagian jasa perdagangan ritel.
Perubahan paradigma ekonomi ini sebagai respons pandemi yang mendorong pola penggunaan intensif teknologi informasi, seperti bekerja, belajar, dan belanja dari rumah yang diperkirakan menjadi gaya hidup baru yang akan terus berkembang. Dampak ini juga didukung oleh struktur penduduk yang didominasi kaum milenial.
Dengan demikian, hal ini mendorong kinerja sektor-sektor terkait tumbuh di atas rata-rata nasional. Menurut Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu RI, sektor informasi dan komunikasi diperkiraan tumbuh di kisaran 8,3—10,1 persen, sementara jasa keuangan diharapkan tumbuh di kisaran 5,6—6,8 persen. Dari hal tersebut, berikut prediksi tren teknologi industri hingga 2022:
1. Digitalisasi Ekonomi
Pada 2022, lebih dari 61 persen PDB Indonesia akan masuk tahap digitalisasi, dengan pertumbuhan tiap sektor industri didorong meningkatnya penawaran, operasional, dan hubungan dengan Indonesia. Pertumbuhan digital akan mendorong belanja teknologi informasi sebanyak 78 miliar dolar mulai dari 2019 hingga 2022.
2. Expand to the Edge
Lebih dari 15 persen penggunaan cloud pada perusahaan atau organisasi Indonesia akan meliputi edge computing pada 2022. Sementara 10 persen sistem dan endpoint device akan menggunakan algoritma kecerdasan buatan.
3. Revolusi Pengembang Aplikasi
Sebanyak 40 persen dari seluruh aplikasi baru akan menjadi fitur microservice architecture untuk peningkatan kemampuan merancang, debug, pembaruan, dan memanfaatkan kode dari pihak ketiga. Pada 2022, 15 persen aplikasi akan menjadi cloud native.
4. Ledakan Inovasi Digital
Mulai dari 2018 hingga 2023, akan ada alat dan platform baru yang juga memunculkan lebih banyak pengembang aplikasi. Pemanfaatan metode yang adaptif dan penggunaan coding akan memunculkan lebih dari lima juta aplikasi baru.
5. Tampilan Antarmuka Baru pada AI
Pada 2024, kecerdasan buatan akan memungkinkan tampilan antarmuka dan proses otomasi menggantikan sebagian aplikasi berbasis layar saat ini. Lalu pada 2022, 10 persen dari perusahaan Indonesia menggunakan teknologi conversational speech untuk berhubungan dengan pelanggan.
6. Kepercayaan yang Meningkat
Pada 2022, ada prediksi 10 persen dari server akan mengenkripsi data pada saat istirahat maupun saat aktif. Sementara itu, lebih dari 10 persen peringatan ditangani kecerdasan buatan dan sekitar 2 juta orang akan memiliki identitas digital berbasis blockchain. Teknologi ini terhubung dengan kriptografi dan penggunaannya tidak bisa dilepaskan dari cryptocurrency.
7. Consolidation vs. Multi-cloud
Empat mega platform komputasi awan akan menguasai 60 persen penyebaran Internet as a Service/Platform as a Service pada 2022. Sementara itu, 40 persen perusahaan di Indonesia akan mengurangi penguncian melalui multi cloud/teknologi hybrid.
Pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan sosial yang digital melambungkan pertumbuhan sektor teknologi industri dan komunikasi. Dalam hal ini, pemerintah juga perlu menyediakan infrastruktur digital yang diperlukan dan mendukung percepatan transformasi digital. Keadaan ini menjadi new normal bagi Indonesia dan berbagai negara di dunia, mengingat sektor TIK dan ranah digital akan terus berkembang.
Sumber :
0 Komentar